Rabu, 27 Oktober 2010

Empat Lilin Yang Menyala

Ada empat lilin yang menyala, namun sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.

Lilin pertama berkata,"aku adalah damai. Namun manusia tak mampu menjagaku, maka lebih baik aku mematikan diriku saja!" Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

Yang kedua berkata,"Aku adalah iman. Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku, untuk itu tak ada gunanya aku tetap menyala." Begitu selesai berbicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih, giliran lilin ketiga bicara,"Aku adalah cinta. Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan menganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya." Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah lilin ketiga.

Tanpa terduga seorang anak masuk ke dalam kamar dan saat itu melihat ketiga lilin tetap padam. Karena takut akan kegelapan, ia berkata," Apa yang terjadi?? kalian harus tetap menyala, aku takut akan kegelapan!" Kemudian ia mulai menangis tersedu-sedu.

Lalu dengan terharu lilin keempat berkata,"Jangan takut, janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga lilin lainnya. Akulah Harapan."

Dengan mata bersinar, anak tersebut mengambil lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita. Semoga kita dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, dan Cinta dengan HARAPAN!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar